Pengertian atau definisi tanaman hidroponik pada umumnya adalah teknik menanam tanpa menggunakan media tanah. Seperti namanya hidroponik, hidro sendiri berarti air sehingga bisa dikatakan pula bahwa teknik menanam hidroponik merupakan sistem tanam di mana media utama yang digunakan adalah air yang tentunya telah dicampurkan dengan pupuk atau zat khusus.
Sistem hidroponik saat ini sedang hits dan digemari karena selain menghemat lahan dalam artian kita tidak membutuhkan tempat bercocok tanam yang luas seperti kebun tapi bisa cukup menggunakan halaman rumah atau garasi saja.
Hasil panen yang berupa buah atau sayur bisa untuk konsumsi pribadi, juga bisa sekaligus digunakan sebagai tanaman hias yang enak dipandang mata.
Karena pada umumnya tanaman menggunakan media tanah di mana akarnya akan masuk dan menempel pada tanah serta mengambil nutrisi dari dalam tanah tersebut, maka tanaman hidroponik memiliki karakteristik yang berbeda dengan tanaman pada umumnya yang menggunakan media tanah.
Zat-zat Yang Dibutuhkan
Tanaman membutuhkan nutrisi yang akan membantunya tumbuh secara maksimal dan optimal sebagaimana manusia membutuhkan zat gizi. Pada sistem tanam hidroponik cukup banyak zat yang dibutuhkan oleh tanaman.
Zat yang dibutuhkan dalam jumlah besar atau disebut dengan makronutrien antara lain adalah kalsium, fosfor dan nitrogen. Bukan hanya itu saja, karena tanaman juga membutuhkan zat-zat mikronutrien atau zat yang dibutuhkan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.
Zat mikronutrien yang dibutuhkan oleh tanaman dengan sistem hidroponik antara lain boron, tembaga, zat besi (iron) dan zink. Meskipun tidak dibutuhkan dalam jumlah yang banyak tetapi kandungan zat mikronutrien tidak boleh diabaikan.
Pastikan bahwa penyubur yang akan anda gunakan untuk tanaman hidroponik mengandung semua zat makronutrien dan mikronutrien tersebut. Jika tidak maka akan mengganggu pertumbuhan tanaman itu sendiri seperti daun yang tidak bisa segar dan lainnya.
Yang perlu diketahui juga adalah jenis penyubur tanaman hidroponik ini berbeda-beda dan bermacam-macam fungsinya. Jika yang anda tanam adalah sayuran maka akan berbeda dengan tanaman buah karena bagian yang akan diambil atau dipanen juga berbeda.
Ada jenis penyubur tanaman yang menutrisi buah, ada yang khusus menyuburkan daun dan yang lainnya sesuiakan dengan jenis tanamannya.
Jenis Penyubur Hidroponik
Seperti telah dijelaskan bahwa zat penyubur ini sangatlah penting bagi pertumbuhan tanaman hidroponik, maka jangan sampai salah dalam memilih jenis dan menggunakannya.
Jenis penyubur tanaman yang biasa digunakan ada 2 bentuk yaitu cairan dan butiran (granul) atau bubuk. Masing-masing jenis memiliki kekurangan dan kelebihan. Tinggal jenis mana yang dirasa lebih cocok dengan kondisi anda, cair atau butiran.
Penyubur bentuk cair memiliki kandungan nutrien yang lebih lengkap dan tentunya lebih mudah mencampurkannya dengan air yang akan digunakan sebagai media tanam.
Tetapi kekurangan dari penyubur jenis cair ini adalah harganya yang lebih mahal dan waktu simpan yang tidak terlalu lama jika dibandingkan dengan bentuk butiran yang cenderung kering.
Penyubur berbentuk cairan ini lebih banyak digunakan oleh mereka yang hanya menjadikan hidroponik sebagai hobi saja. Sedangkan penyubur tanaman teknik hidroponik yang berbentuk bubuk, butiran atau granul lebih murah harganya dan bisa disimpan dalam waktu yang lama.
Tetapi kekurangannya adalah lebih sulit dicampurkan dengan air. Untuk para petani yang menjual hasil dari tanaman hidroponik, mereka biasanya lebih memilih menggunakan penyubur jenis butiran ini karena harganya yang lebih murah dan ekonomis.
Cara Menggunakan Penyubur Jenis Kering
Yang menjadi hal penting berikutnya adalah bagaimana cara menggunakan zat penyubur tanaman itu sendiri. Seberapa takaran yang pas agar tidak kekurangan dan kelebihan karena dua-duanya tidak akan baik untuk pertumbuhan tanaman.
Yang dibahas disini adalah penyubur yang biasa digunakan dan bisa dilakuakan sendiri dirumah. Siapkan bahan dan peralatan yang digunakan yaitu :
- Zat penyubur yang mengandung sudah mengandung nutrisi yang dibutuhkan
- Epsom Salt atau sering disebut sebagai garam inggris atau magnesium sulfat
- Alat untuk mengaduk
- Sendok untuk menakar
Tambahkan 2 sendok teh penyubur bubuk ke dalam 1 galon air. Kemudian tambahkan epsom salt, dan aduk sampai butiran atau bubuk penyubur larut dengan sempurna.
Gunakan sebanyak ¼ galon larutan penyubur tadi ke dalam setiap sistem atau susunan tanaman hidroponik. Jangan menambahkan zat apapun lagi karena itu justru akan mengganggu pertumbuhan tanaman.
Keringkan air dalam sistem setiap 2 minggu sekali dan menggantinya dengan yang baru. Hal ini untuk memastikan dan menjamin tersedianya nutrisi dalam takaran yang pas yang diperlukan oleh tanaman sehingga akan tetap berkembang dengan baik.
Hal Lain yang Perlu Diketahui
Tumbuhan hidroponik memerlukan pH air yang tepat agar bisa berkembang dengan baik. pH air yang tepat adalah berkisar antara 5,5 hingga 6, meskipun ada juga beberapa jenis tanaman yang bisa hidup dalam pH lebih dari itu. Jadi sebaiknya tes terlebih dahulu pH air sebelum digunakan untuk menanam hidroponik.