Belum lama nama hidroponik menjadi primadona dalam teknik budidaya tanaman yang ramah lingkungan dan irit lahan.
Hidroponik adalah cara bercocok tanam dengan menggunakan media air. Cara ini banyak sekali digunakan oleh beberapa orang yang ingin menanam aneka tanaman namun terbatas oleh lahan.
Banyak yang penasaran tentang apa itu hidroponik dan bagaimana cara bercocok tanam dengan hidroponik ini. Pada dasarnya hidroponik hanya memanfaatkan air dan media tanam.
1. Pengertian Hidroponik
Kata hidroponik berasal dari bahasa latin yaitu “Hydro” yang artinya air dan “Ponos” yang artinya kerja. Jadi hidroponik adalah cara bertanam tanpa menggunakan media tanah namun hanya memanfaatkan air dan media tanam sebagai pengganti tanah¹.
Berbeda dengan cara bertanam konvensional yang mengandalkan tanah beserta nutrisi yang terkandung di dalamnya agar tanaman bisa hidup.
Benih tanaman atau bibit tanaman dapat tumbuh di mana saja selama kebutuhan akan unsur hara, oksigen terlarut, cahaya matahari, dan pH dapat tercukupi. Kebutuhan dasar inilah yang menjadi dasar munculnya teknik hidroponik.
Sebagian unsur hara yang ada dalam tanah bisa diganti dengan nutrisi yang berbentuk larutan, begitu juga untuk kebutuhan dasar yang lainnya. Seperti kebutuhan oksigen, unsur ini dapat diberikan dengan memasang aerator atau bisa juga dengan mengalirkan air pada sistem.
Sedangkan pH tanah dapat dipertahankan pada nilai 5,5-6,5. Cahaya matahari yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Dengan beberapa unsur dasar tersebut, maka tanaman dapat tetap akan hidup dalam media tanam apapun walaupun bukan tanah.
2. Beberapa Tenik Hidroponik
Untuk dapat menanam tanaman dengan sistem hidroponik Anda bisa memilih beberapa teknik yang sesuai dengan jenis tanaman dan kemudahan dalam mendapatkan material yang diperlukan.
Hidroponik adalah cara mudah dan murah ketika ingin bertanam di area rumah. beberapa teknik yang secara umum banyak dikenal antara lain:
2.1. Teknik Wick
Teknik ini merupakan teknik yang paling sederhana dalam sistem hidroponik. Cara kerjanya yaitu dengan menggunakan perantara sumbu dengan daya kapilaritas yang tinggi. Dengan cara ini maka material penghubung seperti kain flanel atau yang lainnya dapat mengantarkan larutan nutrisi hingga ke tanaman.
2.2. Teknik Aeroponik
Cara kerja teknik ini adalah dengan membiarkan akar tanaman menggantung di udara sehingga untuk pemberian nutrisinya dilakukan dengan cara menyemprotkan air atau mineral langusng ke akar tanaman tersebut.
2.3. Teknik Ebb Flow
Teknik ini sering juga disebut dengan teknik pasang surut. Cara kerja teknik Ebb Flow ini adalah dengan memanfaatkan pompa air dari bak penampungan untuk bisa menyuplai air, oksigen, dan sejumlah nutrisi lainnya hingga bisa membasahi akar tanaman. Setelah beberapa saat, air dari tanaman akan turun kembali dalam bak penampungan.
2.4. Teknik Floating Raft
Sering juga disebut dengan rakit apung yang merupakan cara bercocok tanam dengan mengapungkan tanaman di atas larutan nutrisi. Untuk dapat mengapungkan tanaman biasanya menggunakan media styrofoam.
2.5. Teknik Dutch Bucket
Teknik ini biasanya menggunakan media pot sehingga air nutrisi dapat dialirkan dengan bantuan pompa dari bagian atas pot menuju bagian bawah hingga akar tanaman teraliri sempurna. Pada bagian samping pot dapat Anda lubangi dan pasanglah pipa untuk mengalirkan nutrisi dari bak penampungan kembali dan dapat disirkulasikan lagi, begitu seterusnya.
2.6. Teknik NFT
NFT singkatan dari Nutrient Film Technique, di mana cara kerja teknik ini adalah dengan mengalirkan air bernutrisi secara tipis dan konstan melalui perakaran tanaman dengan ketebalan aliran sekitar 2-3 mm.
2.7. Teknik Fertigasi
Merupakan cara bertanam di mana proses penyiraman dan pemupukan dapat dilakukan sekaligus dalam rentang waktu yang telah dijadwalkan.
3. Kelebihan dan Manfaat Hidroponik
Pengembangan beberapa teknik hidroponik di atas dikembangkan dengan berdasarkan beberapa manfaat serta kelebihan yang akan didapatkan. Teknik bertanam tanpa menggunakan media tanah ini tentunya membutuhkan pengetahuan yang luas dan tata cara yang benar agar hasilnya optimal.
Manfaat dan kelebihan hidroponik antara lain:
» Hidroponik lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia seperti pestisida yang bisa merusak kondisi tanah. Metode ini juga dapat menghemat penggunaan air karena tidak membutuhkan penyiraman yang terlalu sering.
» Tidak memerlukan lahan yang luas karena media tanam hidroponik dapat diletakkan dan ditanam dimana saja sehingga dapat menghemat tempat.
» Pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dan higienis. Penyerapan nutrisi lebih bisa optimal karena menggunakan teknik khusus yang langsung mencapai akar tanaman.
» Mudah untuk memeriksa kondisi akar secara periodik. Akar yang tidak ditimbun oleh tanah sehingga dapat Anda lihat dengan mudah pertumbuhannya.
» Menghemat penggunaan pupuk sebab unsur hara yang dialirkan ke tanaman tidak akan terbuang percuma. Semua unsur dan zat yang diberikan akan tertampung dalam wadah larutan nutrisi yang akan dialirkan kembali ke tanaman.
» Hidroponik tidak mengenal musim, sehingga Anda dapat menanam tanaman kapan saja.
» Tempat untuk bertanam dapat digunakan bertahun-tahun selanjutnya.
» Lingkungan bertanam lebih bersih karena tanaman ini ditanam pada media air yang dapat Anda pantau kondisi kebersihannya. Tanaman ini juga akan terbebas dari hama, kotoran, dan tanaman pengganggu lainnya.
4. Media Tanam Hidroponik
Berhubung tidak menggunakan media tanah tentunya harus menggunakan media tanam lainnya untuk menopang tanaman agar tetap berdiri dan tidak roboh.
Media tanam juga mempunyai fungsi pengikat sementara dari larutan unsur hara yang diberikan agar dapat terserap sempurna oleh tanaman.
Syarat media tanam yang baik adalah:
- Mempunyai pH yang stabil yaitu berkisar antara 5,5 sampai 6,5.
- Memiliki rasio menasahan air dan udara yang baik.
- Dapat digunakan berulang dan tidak mudah mengalami kerusakan.
- Mudah di dapat dan harganya murah.
- Mempunyai ukuran dan bentuk yang ringan, sehingga tidak menyulitkan ketika akan membawa dari satu tempat ke tempat yang lainnya
Media tanam yang diperlukan dalam sistem hidroponik ini ada banyak sekali. Semua bahan tersebut sudah teruji sebagai media tanam pengganti tanah yang dapat menopang hidup tumbuhan dengan baik.
Bahan pengganti tanah ini antara lain:
- Arang sekam yang terbuat dari limbah penggilngan padi yang dibakar.
- Rockwool atau mineral wool ini berbentuk seperti busa dan memiliki serabut halus.
- Hydroton adalah dasar lempung yang dipanaskan dan berbentuk bulat berukuran 1-2,5 cm.
- Cocopeat atau serbuk sabut kelapa ini mempunyai kemampuan menyerap air dan memiliki pH yang stabil.
- Perlite adalah sejenis batuan kecil berwarna putih yang berasal dari hasil pemanasan batu silika pada suhu tinggi.
Hidroponik adalah cara jitu untuk bertanam yang ringkas dan simpel di rumah Anda. dengan lahan terbatas sekalipun, Anda tetap bisa berkebun dengan baik.
Selain mudah untuk dilakukan, taman dengan sistem hidroponik akan terlihat lebih bersih sehingga rumah tetap terlihat rapi dan sejuk dengan tanaman yang ada di sekitar ruangan.
Mau Modul Lengkap Seputar Hidroponik?
Download workshop hidroponik oleh: Ir. Karno, M.Appl.Sc., Ph.D. di sini •••••••
Artikel yang sangat bermanfaat.
InsayaAllah om