Beberapa tahun terakhir ini, penanaman bunga matahari atau sunflower menjadi kegemaran yang semakin populer. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya orang yang menanam bunga cantik ini di pekarangan rumah mereka.
Salah satu alasan kepopulerannya ternyata adalah kemudahan menanamnya. Selain itu bunga matahari juga dapat memperindah halaman rumah dan kaya manfaat kesehatan. Jadi, kamu perlu mencoba menanam tanaman ini.
Mengenal Bunga Matahari Lebih Dekat
Bunga matahari memiliki nama Latin Helianthus annuus Linn. Pada umumnya berukuran besar, mencapai 30 cm, dan memiliki warna kuning mencolok. Namun, ada juga bunga yang memiliki warna lain serta ukurannya tidak begitu besar, tergantung jenisnya.
Bunga yang terlihat berukuran besar ini ternyata merupakan bunga majemuk yang tersusun oleh banyak sekali bunga kecil.
Jenis Bunga Matahari
Sebagian besar masyarakat mengetahui bahwa bunga matahari hanya berwarna kuning saja, padahal tidak begitu.
Berikut penjelasannya:
Sunflower Earthwalker
Jenis bunga mathari earth walker memiliki bunga dengan kombinasi warna merah, cokelat, dan kuning, serta tingginya mencapai 2,7 m.
Sunflower Cherry Rose
Jenis bunga matahari cherry rose memiliki kelopak berwarna ungu kemerahan dengan ujung berwarna putih.
Sunflower Red Sun
Jenis bunga matahari red sun memiliki kelopak bunga berwarna merah kehitaman dengan diameter bunga 15 cm.
Sunflower Moonwalker
Ada juga jenis moonwalker yang kelopaknya berwarna kuning pucat.
Tanaman hias ini merupakan tanaman asli Meksiko bagian utara. Orang Indian Amerika Utara kemudian menyebarkannnya ke Amerika Selatan. Mereka menggunakan biji bunga ini sebagai sumber makanan mereka.
Baru setelah bangsa Eropa datang ke Benua Amerika, bunga ini menjadi dikenal di Eropa dan kemudian ke seluruh dunia. Bahkan dijadikan sebagai bunga nasional oleh negara Ukraina.
Sunflower memiliki sifat yang khas, yaitu selalu mengikuti arah sinar matahari atau disebut juga heliotropisme. Oleh karenanya, bunga ini sering digunakan untuk melambangkan kesetiaan.
Ia akan setia bergerak mengikuti matahari dari sejak ia terbit hingga terbenam dan pada malam hari bunga akan tertunduk. Warna kuningnya yang cerah juga sering dikaitkan dengan keceriaan dan semangat.
Manfaat Bunga Matahari
Bunga besar yang memiliki keindahan mencolok ini ternyata kaya akan manfaat.
Manfaat tersebut sebagian besar diperoleh dari bijinya. Satu bunga matahari terdiri dari bunga kecil yang jumlahnya mencapai 2000 buah.
Jika terjadi pembuahan, bunga-bunga ini menjadi biji bunga matahari. Biji yang sudah matang dan akan berguguran kemudian dapat diolah menjadi kuaci dan minyak biji bunga matahari.
Biji tersebut kaya akan Vitamin E atau yang disebut juga gamma-tocopherol (salah satu nama senyawa kimia yang dianggap vitamin E). Vitamin ini merupakan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dengan sangat baik.
Minyaknya juga baik untuk kesehatan karena mengandung lemak tak jenuh. Sehingga, cocok untuk digunakan oleh mereka yang ingin menurunkan berat badan.
1. Menjaga Kesehatan Kulit
Vitamin E yang terkandung di dalam kuaci dapat menjaga kulit tetap sehat, lembut, dan awet muda. Antioksidan dan asam lemak dalam kuaci juga dapat membantu kulit menangkal akibat buruk dari sinar matahari serta menjaganya tetap terhidrasi.
2. Mencegah Diabetes
Senyawa polifenol yang terkandung di dalam kuaci dapat meredam lonjakan gula darah ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak gula dan karbohidrat. Selain itu, magnesium yang ada di dalam biji ini dapat menghindarkan tubuh dari penyakit diabetes tipe 2.
3. Mencegah Osteoprososis, Kram Otot, Sembelit, dan Sakit Kepala Kronis
Magnesium dalam kuaci juga dapat membantu penyerapan kalsium serta vitamin D oleh tulang. Dengan demikian, tulang akan terhindar dari osteoporosis. Magnesium ini juga dapat meredakan kram otot, sembelit, serta sakit kepala kronis.
4. Obat Jerawat
Minyak biji bunga ini mengandung asam lemak esensial serta vitamin E, C, A, dan D. Jika minyak ini dioleskan pada jerawat, asam lemak esensialnya akan menghambat bakteri memperparah jerawat. Selain itu, minyak ini juga dapat mengobati jerawat itu sendiri dan mencegahnya membekas di permukaan kulit.
5. Penangkal Radiasi Nuklir
Bunga matahari mampu menangkal radiasi nuklir. Hal ini telah dibuktikan pasca Tragedi Chernobyl. Jadi, tak heran jika Jepang juga menanam tanaman bunga ini di daerah-daerah yang berbatasan dengan Fukushima. Tujuannya adalah agar radiokatif yang ada di tanah terserap tanaman ini dan tidak menyebabkan mutasi genetik pada manusia.
6. Menyuburkan tanah
Petani kedelai organik di Jepang juga menanam tanaman ini di lahan yang luas. Setelah tanaman ini menghasilkan bunga matahari yang sudah tua, petani membabatnya serta membiarkannya membusuk di lahan tersebut.
Tujuan pembusukan ini adalah agar tanah tersebut kaya fosfat yang dibutuhkan kedelai untuk tumbuh. Lahan tersebut kemudian digunakan untuk menanam kedelai.
Cara Menanam Bunga Matahari
Bunga matahari tidaklah sulit untuk ditanam. Sehingga, para pemula pun akan menuai sukses saat menanamnya. Untuk menanam tanaman ini, kamu dapat menggunakan pot, polybag, maupun langsung di pekarangan.
Jika ingin menanam bunga ini, berikut langkah-langkah yang dapat kamu ikuti jika menanamnya langsung dari biji atau benih.
1. Memilih Benih yang Berkualitas
Agar tanaman menghasilkan bunga besar dan indah, kamu harus memilih benih yang berkualitas. Benih harus dari bunga yang baik dan sehat.
Selain itu, benih juga harus utuh dan berukuran besar. Untuk mendapatkannya, Anda dapat membelinya di toko pertanian yang sudah terpercaya atau bisa hubungi saya melalui email: alihamdansuite@gmail.com.
2. Pembibitan
Benih harus ditanam dalam media yang tepat. Gunakanlah polybag berukuran kecil yang diisi dengan tanah, arang sekam, dan kompos dengan perbandingan yang sama.
Siram media tersebut dan semai benih yang telah Anda siapkan. Letakkan polybag tersebut di tempat yang tidak terkena sinar matahari dan lakukan penyiraman setiap hari.
Bibit tanaman bunga matahari akan siap ditanam setelah 30 hari.
3. Menyediakan Media Tanam
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan media tanam untuk menanam bibit. Persiapan ini sebaiknya dilakukan beberapa hari sebelum bibit ditanam agar tanah benar-benar ternutrisi.
Dalam tahap ini, anda membutuhkan tanah dan kompos. Campur dua bagian tanah dan satu bagian kompos hingga tercampur dengan baik.
4. Proses Menanam Bibit
Untuk menanam bibit, kamu dapat menggunakan pot besar, polybag besar, atau langsung di pekarangan. Buat lubang di media tanam dengan kedalaman 10 cm.
Setelah itu, pindahkan bibit dari polybag semai dengan hati-hati ke lubang tersebut. Kemudian, tutup lubang tersebut dengan tanah dan siram.
5. Proses Perawatan
Tanaman membutuhkan banyak sinar matahari dan banyak air. Jadi, kamu perlu meletakkannya di tempat yang terpapar sinar matahari dari pagi hingga sore. Sirami tanaman dua kali setiap hari (jika dirasa butuh).
Setelah berumur 2 bulan, proses pemupukan dimulai. Pemupukan dilakukan sebualan sekali.
Kamu juga perlu menyemprotkan pestisida jika terlihat hama yang menyebalkan.
Tanaman bunga matahari adalah tanaman satu musim, yaitu tanaman akan mati setelah bunganya tua. Kamu dapat memanfaatkan biji bunga yang sudah tua tersebut untuk berbagai keperluan.
Jika ingin memanfaatkannya, keringkan bunga terlebih dahulu agar bijinya mudah diambil. Setelah itu, kamu dapat mengolahnya menjadi kuaci atau menggunakannya sebagai benih.